Senin, 24 Desember 2012

Sejarah Kepemimpinan NU


Oleh : Abdillah Mundir

Berikut ini adalah daftar Pimpinan Tertinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama:

KH. Mohammad Hasyim Asy’arie : 1926-1947
KH. Abdul Wahab Chasbullah : 1947-1971
KH. Bisri Sansuri : 1972-1980
KH. Muhammad Ali Maksum : 1980-1984
KH. Achmad Muhammad Hasan Sidiq : 1984-1991
KH. Ali Yafie (pjs) : 1991-1992
KH. Mohammad Ilyas Ruhiat : 1992-1999
KH. Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz : 1999-

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama

Paham Keagamaan NU



Oleh : Abdillah Mundir

Dalam Ilmu Fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: Imam Syafi’i dan mengakui tiga madzhab yang lain: Imam Hanafi, Imam Maliki, dan Imam Hanbali sebagaimana yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara Tasawuf dengan Syariat.

Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan penerintahan dan negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial NU.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama

Sejarah NU



Oleh: Abdillah Mundir

Berangkat dari ide berbagai komite dan berbagai organisasi yang bersifat ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan para ulama akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Pimpnan Tertinggi (Rais Akbar)

Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan prinsip dasar dalam kitab Qunun Asasi, kemudian juga menyusun Kitab I’tiqad Ahlussunah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian dituangkan dalam Khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam berbagai bidang.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama